Saturday, February 17, 2007

Mendorong sepeda motor.

Aku selalu pergi ke tempat kerja selalu memakai motor. Bukan karena aku malas pakai mobil.  Bukan juga agar lebih lincah di saat macet. tapi karena memang aku baru punya motor. Belum punya mobil..
Suatu kali, aku mendapatkan musibah , yaitu kehabisan bensin ! Untungnya naik motor, ya motor bisa di dorong... sebetulnya tidak terlalu berat, hanya menjadi berasa lebih berat karena hari mulai senja dan gerimis sedang turun..

Saat ku dorong motor kesayanganku, sering secara sadar aku menengok ke belakang, berharap ada kenalan dan kawan yang melihat, dan dengannya aku akan minta bantuan untuk mendorong atau menarikku.. dan lebih sering tidak bertemu.. Ratusan motor lewat, dan mereka (mungkin pasti ) melihatku mendorong.. tapi siapa peduli ?

Semakin capek, semakin sering aku menengok ke belakang, dan semakin menguat harapannku untuk mendapat bantuan. Semakin aku tidak mendapatkan bantuan, semakin kecewa dan kesepian aku rasanya.

Itu barangkali pernah Anda alami..
Aku tidak ingin mengumpat dan meratapi kejadian tadi.. tapi aku memang lebih dapat merasakan sedih dan capeknya bila melihat orang yang mendorong ndorong motor , entah karena alasan apapun.

AKu sekarang mencoba untuk menepi dan menawarkan bantuan pada orang yang sedang mendorong motor karena macet. kalau bensin habis, busi mati, masih bisa ku dorong/tarik. Tapi kalau sudah ban kempes.. Aku nyerah... setidaknya berhenti dan sekedar menanyakan kepada dia yang sedang kempes bannya , sedikit memberi perhatian ke mereka. Persis seperti yang ku harapkan saat aku mendorong motorku ...

Hal yang lebih aneh terjadi, saat kita menolong orang yang bukan "siapa siapa".. ternyata itu sebuah ke Damai an baru...
Karena biasa, kalau kita menolong teman.
Biasa kalau kita menolong kenalan.
Biasa juga kalau kita menolong tetangga..
tapi menolong orang yang sama sekali tidak kita kenal ?
Memang beresiko,,,, tapi siapa tahu itu akan meringankan beban, walau dikit..

No comments: