Saturday, February 17, 2007

Pinta Damai

Sering pertanyaan keluar dari orang orang, mengapa aku memberi nama Pinta Damai pada anakku. Pinta, sebuah permohonan, sebuah harapan akan sebuah ke -Damai- an dalam kehidupan. Aku berharap dalam segala hal, dalam segala keadaan, ke Damai an menjadi hal yang utama. Tidak peduli menjadi orang kaya, tidak peduli menjadi orang sukses, tidak peduli menjadi orang biasa biasa saja, yang penting semua di atas ke Damai an.

Ke Damai an, mengijinkan kita menikmati hidup sedalam dalamnya. Menikmati hidup sebagai mana hidup memang harus dinikmati, disyukuri.

Pernah membaca cerita percakapan seorang nelayan sederhana dan pengusaha kaya raya di pantai ?

Suatu ketika, seorang pengusaha kaya raya mengunjungi pantai di suatu pagi yang cerah. Saat dia sedang berjalan di pasir pasir halus pantai, dia mendapati seorang nelayan yang sedang rebahan di atas batu datar, sambil memandangi langit.
Lantas dihampirinya nelayan tadi, :
Pengusaha : Apa yang sedang kamu lakukan ?
Nelayan : Aku sedang rebahan...
Pengusaha : MEmangnya sudah selesai menangkap ikannya..
Nelayan : Itu, ikan dan kapalku di sana. ( sambil menunjuk sebuah perahu kecil penuh dengan ikan tak jauh dari situ )
Pengusaha : Oh, jadi sebentar lagi mau melaut lagi ya ?
Nelayan : Tidak.. sudah cukup kok.
Pengusaha : Lho, mestinya Bapak, bisa melaut lagi, menangkap ikan lagi, sehingga hasil tangkapannya bisa lebih . Banyak...
Nelayan : terus ?
Pengusaha : Kalau tangkapannya banyak, Bapak bisa menjual ke pasar dan mendapatkan uang yang lebih banyak.. Nah dengan uang yang lebih banyak itu, bapak bisa membeli apapun. Dengan begitu Bapak lebih bisa menikmati hidup..
Nelayan : Maaf, menurutmu, apa yang sedang kurasakan saat rebahan di batu hangat di pagi pantai ini ? Aku sedang menikmati hidup.. Perlukah itu semua yang kamu nasehatkan untukku tadi ? APakah sekarang kamu bisa menikmati hidup?
Lihat dan rasakan, birunya ombak, segar dan bersihnya angin pagi,. Hangat dan memesonanya sinar matahari.. Keakraban batu batu, dengan membagi hangat tubuhnya buatku...
Aku sedang menikmati hidup..


Ke Damai an, ternyata bisa mahal dan rumit, tapi bisa juga sangat murah dan sederhana. .

No comments: